Schneider Electric: Masa Depan Bisnis dengan Edge Computing

BlogInformasi Teknologi

Schneider Electric: Masa Depan Bisnis dengan Edge Computing | Warung Komputer . Dengan beragam kemampuannya seperti mengurangi latensi dan meningkatkan ketersediaan data dari perangkat loT (Internet of Things), solusi edge computing akan semakin dilirik oleh perusahaan/organisasi.

Schneider Electric: Masa Depan Bisnis dengan Edge Computing

ASIA PASIFIK diperkirakan menjadi wilayah di dunia yang memiliki 8,6 miliar perangkat IoT pada tahun 2020, dan menjadi wilayah dengan jaringan 5G terbesar yang koneksinya berjumlah sekitar 657 juta perangkat di tahun 2025.

Sebagai dampaknya, ledakan data yang dihasilkan dari teknologi tersebut dipastikan akan luar biasa jumlahnya. Tentunya, hal ini berpengaruh bagi perusahaan/organisasi di mana mereka membutuhkan kemampuan untuk memproses data dari edge (tepi) agar dapat menyaring wawasan dan insight dengan cepat dan membuat keputusan secara real-time.

Schneider Electric: Masa Depan Bisnis dengan Edge Computing

Dengan kebutuhan tersebut, tidak heran bila laporan 1DC FutureScape: Worldwide Datacenter 2019 Predictions mengungkapkan bahwa pada tahun 2022 diperkirakan 40 persen perusahaan/organisasi di dunia akan menggandakan pengeluaran aset TI mereka untuk di edge.

Sebagai penjelasan, maksud kata dari “tepi” di atas berkaitan dengan edge computing (komputasi tepi). Edge computing sendiri
merupakan proses komputasi yang difokuskan untuk memproses lalu lintas perangkat loT dan penyimpanan data sedekat mungkin dari sumber data ke data center (pusat data). Dengan begitu, maka dapat mengurangi masalah latensi dan penggunaan bandwidth yang sekiranya tidak diperlukan.

Dalam acara bertajuk “Life at the Edge” yang digelar Schneider Electric di Singapura pada beberapa waktu lalu, Glen Duncan selaku Associate Research Director, APeJ Datacenter, IDC, mengatakan edge computing turut memiliki manfaat lainnya yaitu dalam hal membantu mengembangkan bisnis sebuah perusahaan/organisasi.

“Implementasi edge computing akan menjadi pembeda utama antara perusahaan/organisasi yang menggunakan teknologi ini dengan kompetitor mereka dalam hal membangun dan memelihara hubungan B2B (business-to-business) dan B2C (business-to-consumer),” ujar Duncan.

Keandalan Micro Data Center

Berbicara mengenai edge computing, tentu sangat erat hubungannya dengan data center. Dalam hal ini, micro data center merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk diadopsi perusahaan/organisasi ketika mengimplementasikan edge computing.

Bhagw’ati Prasad selaku VP Offer Category Management, Secure Power Division, Schneider Electric, menjelaskan bahwa micro data center merupakan data center berukuran lebih kecil dengan sistem keamanan modular dan sangat kompak.

“Micro data center dapat menjadi solusi bagi perusahaan yang memiliki banyak kantor cabang dan tidak ingin terbebani kinerja server dan jaringan di data center perusahaan dan juga cocok untuk perusahaan kecil dan menengah,” jelas Prasad.

Saat ini. Schneider electric sudah memiliki berbagai solusi terkait dengan edge computing, termasuk dalam penyediaan infrastruktur terkait micro data center. Bahkan, di dalam event yang mengundang lebih dari 50 media dari berbagai negara di dunia, termasuk InfoKomputer, Schneider Electric turut memperkenalkan rangkaian produk micro data center terbarunya.

Tiga Lingkungan Utama

Lebih lanjut, terkait dengan tema edge computing yang diangkat pada event tersebut, Dave Johnson selaku Executive Vice President, Secure Power Division, Schneider Electric, dalam persentasinya di atas panggung mengatakan, “Kami memberdayakan transformasi digital para pelanggan kami dengan memastikan bahwa jaringan, sistem, dan proses bisnis penting perusahaan mereka berjalan dengan efisien dan tangguh. Saat ini, beberapa solusi yang kami sediakan seperti solusi daya dan pendinginan untuk pusat data, teknologi edge IT, dan aplikasi non-IT.”

Lebih lanjut, dalam penjelasannya Johnson mengungkapkan bahwa Schneider Electric mengidentifikasi tiga lingkungan bisnis utama edge computing untuk saat ini yaitu komersial, industri, dan telekomunikasi.

Schneider Electric: Masa Depan Bisnis dengan Edge Computing

“Kami memberdayakan transformasi digital para pelanggan kami dengan memastikan bahwa jaringan, sistem, dan proses bisnis penting perusahaan mereka berjalan dengan efisien dan Tangguh”

Dave Johnson, Executive Vice President Secure Power Division, Schneider Electric.

Untuk lingkungan komersial terdiri dari ritel, kesehatan, keuangan, dan pendidikan. Kemudian terkait lingkungan industri meliputi manufaktur, otomotif, minyak dan gas, serta pertambangan. Sedangkan untuk di bidang telekomunikasi yakni meliputi kantor pusat, menara BTS, dan lainnya.

Diungkapkan Johnson, tantangan juga kerap ditemui ketiga lingkungan tersebut ketika mereka ingin mengimplementasikan edge computing. “Tantangan tersebut di antaranya memiliki ketahanan buruk yang akhirnya menyebabkan downtime, kurangnya pemantauan dan manajemen jarak jauh, serta terbatasnya jumlah staf IT yang mereka miliki,” jelas Dave.

Selain itu, tantangan lainnya yaitu di mana faktanya masih ditemukan banyaknya perusahaan yang menggunakan edge computing yang tidak terstandarisasi dan terintegrasi. Yang artinya, satu perusahaan/ organisasi sering menggunakan solusi yang berbeda di seluruh cabangnya atau di berbagai negara perusahaan/ organisasi tersebut beroperasi.

Sebagai jawabannya, Johnson mengungkapkan bahwa Schneider Electric memiliki tiga solusi yang dapat menjawab tantangan tersebut yang di antaranya sistem yang terintegrasi, arsitektur manajemen berbasis cloud, dan ekosistem mitra yang luas, sehingga dapat membantu perjalanan transformasi digital perusahaan/organisasi di dunia.

“Pertama, sistem terintegrasi yang mampu menyederhanakan penerapan dan manajemen di edge dengan peningkatan ketahanan. Sebagai contoh, solusi terintegrasi kami seperti micro data centre (pusat data mikro), row data centre (pusat data baris), dan modular “all-in-one” duta centre (pusat data modular) yang di dalamnya sudah terdiri dari security, power, cooling, dan enclosures,” terang Johnson.

Selanjutnya, terkait arsitektur manajemen berbasis cloud, Schneider Electric memiliki solusi andalannya yaitu platform EcoStruxure. “Arsitektur manajemen berbasis cloud kami untuk edge adalah EcoStruxure IT,” ujar Johnson.

EcoStruxure IT sendiri memiliki kemampuan untuk memberikan visibilitas jarak jauh dan wawasan berbasis data untuk lingkungan edge computing. Saat ini, tercatat EcoStruxure IT telah memonitor dan mengelola 185.000 perangkat yang terhubung secara global dari lebih 2.500 pelanggan, serta menghasilkan lebih dari 550 juta titik data untuk setiap harinya.

Sedangkan yang terakhir, yakni terkait ekosistem mitra. Saat ini Schneider Electric telah membangun kemitraan global yang luas dengan lebih dari 350 vendor perangkat keras dan perangkat lunak di seluruh dunia seperti Microsoft, Lenovo, VMware, Intel. Fujitsu, Dell EMC, dan Hewlett-Packard (HP) Enterprise.

“Dengan berbagai solusi yang ditawarkan, kami siap mendukung transisi setiap perusahaan/organisasi untuk menuju edge,” pungkas Johnson.

Sumber : Majalah InfoKomputer Oktober 2019

Tags: intel, microsoft, teknologi
Warung Komputer menyediakan layanan Jasa Pembuatan Website, SEO, Digital Marketing dan Jasa Service Laptop/Komputer yang memiliki tenaga ahli professional dan berpengalaman.

Warung Komputer | Your Trusted IT Partner
Telpon/WhatsApp : 0811-1014-930
Email : mail@warungkomputer.co.id
Website : warungkomputer.com

Artikel Terkait

Janji Jaringan 5G untuk Bisnis
Alibaba Menggabungkan Online dan Offline

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.

Kategori Artikel

Archives