Peran penting warehousing atau pergudangan bagi bisnis kadang terlupakan karena sebagian besar pekerjaan yang berlangsung di sana memang hampir tidak terlihat. Padahal sistem warehousing yang andal dapat membantu perusahaan, terutama dalam hal kecepat memenuhi permintaan pasai Bisnis e-commerce yang diprediksi tumbuh pesat di kawasan Asia Pasifik, termasuk di Indonesia, pun membutuhkan sistem pergudangan yang andal dan efisien.
MasterCard memprediksi Asia Pasifik—kawasan yang dihuni oleh enam puluh persen penduduk dunia—tengah bersiap menjadi pasar e-commerce terbesar di seluruh dunia dalam lima tahun ke depan. Data hasil riset yang diperoleh Accenture di bulan Februari 2016 memperlihatkan bahwa pasar e-commerce di Indonesia akan meningkat secara cepat dari hanya sebesar US$1,3 miliar di tahun 2015 menjadi US$7,9 miliar di tahun 2020.
Menurut Wayne Scott (Vertical Solutions, Zebra Technologies Asia Pacific), pertumbuhan yang luar biasa tersebut ditunjang oleh beberapa faktor. Pertama, perkembangan pesat populasi kelas menengah, dengan pendapatan siap pakai yang lebih besar di Asia. Kedua, lonjakan penetrasi perangkat mobile dan internet di kawasan ini memperkenalkan kenyamanan berbelanja online kepada lebih banyak pengguna. Ketiga, sekelompok situs e-commerce berkelas internasional maupun lokal telah bermunculan di Asia.
“Dan akhirnya, industri e-commerce kini didukung oleh logistik yang lebih baik. Infrastruktur yang andal ditambah dengan penggunaan teknologi yang luas memungkinkan industri logistik untuk menunjang kebutuhan e-commerce yang beragam, baik
[untuk melakukan] pengiriman di hari yang sama maupun memprediksi pasokan dan permintaan dari suatu barang tertentu,” papar Wayne Scott kepada InfoKomputer melalui surel.
Lima Teknologi Paling Diminati
Kenyataan tersebut tentu akan mendorong dunia pergudangan secara terus-menerus meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasionalnya, antara lain dengan memanfaatkan teknologi.
Ada beberapa temuan menarik dalam Zebra Warehouse 2020 Vision Study terutama yang berkaitan dengan tren dalam 3-4 tahun mendatang yang memengaruhi pengambilan keputusan di bidang warehousing. Misalnya, setidaknya sebanyak 74 persen manajer gudang berencana membekali stafnya dengan teknologi yang lebih baik, terutama untuk meningkatkan visibilitas operasi dan mengotomatiskan tugas-tugas yang sebelumnya dilakukan secara manual. Misalnya, menerapkan barcode dan tag RFID untuk membantu staf melacak lokasi barang dan stok yang tersisa secara akurat.
Survei tersebut juga mengungkapkan lima teknologi pergudangan terbaik yang paling diminati para manajer: Internet of Things (72%), barcode scanning
(70%), komputer tablet (69%), big data/analytics (67%), dan otomatisasi (64%). Wearable dan RFID juga menjadi teknologi yang paling dicari di industri pergudangan.
Penggunaan komputer dan komputer tablet dengan akses real-time ke sistem manajemen gudang akan meningkat dari hanya sebanyak 40% pada tahun 2015 menjadi 86% pada tahun 2020. Sementara itu, penggunaan pena dan kertas diperkirakan akan turun menjadi 24 persen dalam empat tahun ke depan. Beberapa tahun lalu, penggunaan keduanya dalam sistem warehousing mencapai 95 persen.
Menjawab kebutuhan dan tren pasar di sektor pergudangan, pada tahun ini Zebra telah meluncurkan berbagai produk untuk menghadirkan visibilitas operasional dalam pergudangan. Peluncuran terbaru adalah Total Wearable Solutions yang diklaim Zebra menawarkan keuntungan dua digit dalam produktivitas. Solusi ini mencakup tiga komponen: Industrial Wearable Computer WT6000, Wearable Ring Scanner RS6000, dan headset nirkabel HS3100. Solusi ini memiliki Mobility DNA, yakni sebuah ekosistem software yang memberikan komputer mobile kemampuan lebih dengan alat bisnis dan produktivitas yang disesuaikan dengan kebutuhan pekerja.
Sumber :
Info Komputer Desember 2016
