Tes Membuktikan Asisten Digital Microsoft TerburukIWarung Komputer
Seberapa andal asisten digital (yang umumnya dikontrol melalui suara) jika ‘diadu’ satu sama lain? Apple memiliki Siri, Google dengan Google Assistant, Amazon dengan Alexa, dan tentu saja Microsoft memiliki digital assistant yang diilhami dari game Halo: Cortana. Loup Ventures, sebuah perusahaan penelitian, berupaya menjawab pertanyaan itu dengan membandingkan reliabilitas voice assistant tersebut.
Untuk tahun ini, Loup Ventures mengadu Google Home (Google Assistant), Homepod dari Apple (dengan Siri), Amazon Echo (Alexa), dan Harman Kardon Invoke yang menggunakan Cortana. Keempat perangkat speaker pintar ini diadu untuk menentukan siapa yang paling baik.
“Google Home terus menerus melanjutkan kinerjanya yang luar biasa, menjawab 88% pertanyaan dengan benar dan memahami keseluruhan 800 pertanyaan yang diajukan,” demikian rilis resmi dari perusahaan tersebut. Invoke, yang didukung oleh asisten virtual Microsoft, Cortana, salah memahami hanya lima pertanyaan, tapi hanya menjawab 63% pertanyaan dengan benar, sehingga menjadi asisten digital terburuk di antara perangkat ini.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dibagi ke dalam lima kategori untuk melihat bagaimana para asisten ini melakukan berbagai tugas yang berbeda. Berikut ini beberapa contohnya:
- Lokal – di mana warung kopi terdekat?
- Niaga – Bisakah kamu memesankan handuk?
- Navigasi – Bagaimana cara ke kota naik bis?
- Informasi – Kapan konser Avenged Sevenfold terdekat diadakan?
- Perintah – Ingatkan saya menelepon Satya jam 2 siang hari ini.
PS: tentu saja semua pertanyaan di atas diajukan dalam bahasa Inggris.
Google Assistant menang mutlak dalam ‘pertandingan’ ini, nyaris di semua kategori. Dia hanya kalah dengan Siri-nya Apple di kategori perintah. Sementara itu, Cortana berada di peringkat terbawah untuk semua kategori.
Peristiwa yang agak unik, Alexa, yang diharapkan oleh Amazon bisa memesan belanjaan langsung dari produk smart speaker mereka, nyatanya kalah untuk kategori niaga atau belanja. Google Home lebih unggul ketika ditanya mengenai informasi produk tertentu dan membeli item tertentu.
Hasil ini sebenarnya tidak begitu mengejutkan mengingat Google unggul dalam kelimpahan data mengingat Android menguasai pasar dengan dominasi yang sangat mutlak. Ini tentu saja memungkinkan Google mendulang data lebih banyak untuk dimanfaatkan asisten digitalnya. Bahkan di Indonesia, menurut saya manfaat Google Assistant jauh lebih terasa karena selain memiliki lebih banyak fitur, asisten yang dirancang Google ini satu-satunya yang bisa berbahasa Indonesia dibandingkan asisten digital lainnya.
Sumber:
winpoin.com