eSports Menjadi Kurikulum Resmi di Indonesia? Ini Penjelasannya | Warung Komputer. Apa jadinya jika game MOBA dan FPS jadi kurikulum resmi di sekolah? Apa akan buat kamu jadi lebih semangat belajar? Amerika Serikat sudah menjadikan eSports atau Electronic Sports sebagai kurikulum resmi di sekolah. Indonesia sendiri sudah mulai menerapkan kurikulum eSports dengan dukungan dari Kemenpora. Namun, apa jadinya kalau kurikulum ini diresmikan di semua sekolah, mengingat kasus PUBG yang diharamkan.
Yuk, simak penjelasan selengkapnya berikut ini!
eSports Menjadi Kurikulum Resmi di Indonesia? Ini Penjelasannya
Dikutip dari Kumparan, eSports resmi jadi kurikulum di sekolah tingkat SMA di 8 negara bagian Amerika Serikat.
Negara bagian tersebut antara lain Connecticut, Georgia, Kentucky, Massachusetts, Rhode Island, Alabama, Mississippi, dan Texas Charter.
Gamau kalah dengan AS, Indonesia juga punya sekolah dengan kurikulum eSports loh, geng! Sekolah itu adalah SMA 1 PSKD yang terletak di Jakarta Pusat.
Sekolah ini menerapkan program edukasi eSports sejak tahun ajaran 2016/2017 dan menjadikannya sebagai sekolah pertama yang punya edukasi game eSports.
Walaupun belum resmi jadi kurikulum, tapi ada kabar baik nih untuk kamu yang gemar bermain game yang dijadikan eSports seperti MOBA, FPS, dan RTS.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sudah menyediakan anggaran Rp50 miliar untuk menggelar kompetisi di sekolah pada 2019.
Dikutip dari CNN Indonesia, Menpora Imam Nahrawi berpendapat bahwa eSports harus mulai masuk ke kurikulum sekolah.
"Kurikulum harus masuk di sana, pelatihnya harus masuk di sana. Kalau sudah seperti itu, tentu harus bekerja sama, harus kolaborasi" kata Imam
Namun, apa sih dampak yang didapat jika eSports benar-benar jadi kurikulum resmi di Indonesia?
Dampak Positif dan Negatif Kurikulum eSports
Mungkin kalau kamu tanya orangtua, game eSports di mata mereka adalah hal buruk yang bisa buat kamu kecanduan dan lupa waktu.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, berpendapat bahwa eSports tidak boleh dianggap remeh.
Karena permainan eSports memerlukan konsentrasi tinggi seperti olahraga lainnya yang membutuhkan taktik dan ketepatan.
Jika menjadi sebuah edukasi wajib di Indonesia, berikut adalah dampak positif dan negatif dari kurikulum eSports:
Positif:
- Mengembangkan bakat siswa, sehingga punya bekal sebagai pemain profesional eSports
- Melatih konsentrasi dan kecepatan
- Membangun kerjasama tim
- Meningkatkan keterampilan dalam memecahkan masalah
- Meningkatkan kemampuan untuk bersosialisasi melalui komunikasi dengan tim dalam game
Negatif:
- Membuat kecanduan narkotika lewat mata (narkolema)
- Dapat menurunkan kualitas penglihatan
Akhir Kata
Saya sendiri setuju jika eSport menjadi salah satu program belajar di sekolah tingkat SMA, untuk membantu siswa yang punya kemampuan dalam bidang ini.
Tuliskan pendapat kamu di kolom komentar, ya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Sumber: JalanTikus