Apa itu Caching?
Caching merupakan sebuah perangkat lunak atau keras yang digunakan untuk menyimpan data dalam periode waktu tertentu. Data yang diakses, beberapa bagian kecil disimpan dalam penyimpanan sementara dengan tujuan untuk mempermudah, mempercepat, dan meringankan proses pengambilan data saat data tersebut ingin diakses kembali.
Pengertian W3 Total Cache
W3 Total Cache merupakan salah satu plugin cache untuk mempercepat website kamu. Semakin cepat akses pada situs web, maka akan semakin banyak pengunjung untuk mengunjungi website kamu. Selain itu, tentunya juga harus didukung dengan menggunakan hosting yang berkualitas. Plugin ini juga dapat menghemat penggunaan bandwidth dengan melakukan minify dan menyederhanakan file pada website
Bagi kamu pengguna WordPress,menjadi pilihan yang tepat jika kamu memilih W3 Total Cache untuk mengelola cache pada website. Karena, plugin ini memilki beberapa fitur yang dikonfigurasikan sesuai kebutuhan kamu, seperti kompatibilitasnya dengan Cloudflare.
Cara Setting W3 Total Cache pada WordPress
1. Instalansi
Untuk proses Instalansi plugin sama dengan pada umunya dengan cara akses ke halaman WP Admin -> Plugin -> Add New -> Search (W3 Total Cache) -> Install Now -> Activate Plugin.
2. Setting W3 Total Cache
Untuk melakukan setting, dapat kamu seting sesuai dengan kondisi pada website yang sedang dikelola.
-
General Setting
Berisi semua pengaturan singkat fitur W3 Total Cache
Tab General
Fitur ini digunakan untuk mengaktifkan preview-mode. Selain itu, juga digunakan untuk mengecek skenario konfigurasi sebelum ditampilkan pada website aktif.
Page Cache
Digunakan untuk mengaktifkan caching-pages. Setiap kali pengunjung membuka halaman, maka versi statis halaman akan dibuatkan. “Page Cache Method” menyesuaikan dengan server yang digunakan (shared hosting atau dedicated).
Minify
Berguna untuk mengurangi ukuran file dari website kamu. Jika kamu sudah menggunakan Cloudflare, maka kamu tidak perlu mengisi checkbox Minify, dikarenakan Cloudflare sudah menanganinya.
Opcode Cache
Opcode Cache merupakan cache PHP yang disimpan di dalam memori server. Tiap permintaan file akan memperbarui cache ke versi yang terbaru jika kamu mengaktifkan fitur ini.
Database Cache
Caching ini akan mengurangi beban pada server dengan melakukan caching pada query database SQL. Tetapi, jika kamu menggunakan server shared-hosting, kami sarankan untuk membiarkan pengaturan ini non-aktif karena dapat memperlambat kerja website kamu.
Object Cache
kamu perlu berhati hati saat ingin mengaktifkan ini atau tidak. Kami rekomendasikan kamu tetap menggunakan pengaturan yang standar.
Browser cache
Jika kamu mengaktifkan fitur ini, beban server akan menjadi ringan dan dapat mempersingkat waktu pengambilan file. Serta pengunjung akan menerima cache website di dalam browser.
CDN
Digunakan untuk menampilkan pengaturan Content Delivery Network (CDN). Untuk penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan situs web seperti MaxCDN atau Cloudflare.
Reverse Proxy
Digunakan untuk menangani atau mengukur skala ke server sebelum ditangani oleh WordPress dan menggunakan server Varnish Server.
Fragment caching
Berguna untuk mengambil keluaran dari code-block dan menyimpannya dalam waktu yang sudah ditentukan.
Monitoring
Relic merupakan aplikasi yang dapat digunakan untuk mengetahui dan menyelesaikan permasalahan kinerja pada situs web serta untuk memantau dan mengumpulkan data bisnis.
Licensing
Masukkan lisensi untuk menggunakan Versi Pro W3 Total Cache
Miscellaneous
Disini kamu tidak perlu melakukan perubahan, gunakanlah konfigurasi yang sudah diatur dari awal proses instalansi.
Debug
kamu dapat mengaktifkan fitur ini, tetapi jika sudah tidak digunakan silahkan dinonaktifkan untuk mengoptimalkan kinerja.
Import/Export Setting
Fitur ini digunakan untuk melakukan restore, jika kamu sudah mempunyai file konfigurasi W3 Total Cache.
-
Page Cache
-
Minify
Kami sarankan untuk menggunakan pengaturan yang sudah direkomendasikan pada saat pertama kali menginstal plugin.
-
Database Cache
Kamu juga tidak perlu mengubah pengaturan cache dan gunakan pengaturan yang direkomendasikan.
-
Object Cache
Disini kamu juga tidak perlu mengubah pengaturan cache dan gunakan pengaturan yang direkomendasikan.
-
Browser Cache
Disini yang perlu kamu perhatikan yaitu pada bagian general, Selain itu berikan checkbox pada pilihan “Security Header” -> “HTTP Strict Transport Security policy”.
-
CDN
Kamu juga tidak perlu mengubah pengaturan CDN. Jika ingin menggunakan MaxCDN, kamu dapat mengisi checkbox di bagian “Enable” dan memberikan API untuk menghubungkannya ke CDN. Jika kamu menggunakan CDN Cloudflare nanti akan dijelaskan di bagian Extensions.
-
Fragment Cache
Merupakan fitur tambahan dan memerlukan kemampuan coding untuk mengsettingnya.
-
Monitoring
Kamu tidak perlu melakukan perubahan pada tab ini, kecuali jika ingin menambahkan New Relic di dalamnya.
-
Extensions
Untuk menginstall fitur tambahan seperti Cloudflare, kamu perlu mengkonfigurasinya.
-
Cloudflare
Setelah kamu melakukan proses instalansi melalui Ekstension, kamu harus melakukan beberapa langkah lagi. Masuk ke dalam pengaturan “Cloudflare” -> “Setting”. Masukkan specify account credentials dan zone.
Cek Kecepatan
Langkah terakhir yang harus kamu lakukan yaitu melakukan pengecekan, dengan beberapa tools dibawah ini