Cara Meraup Untung Dengan Membuat Aplikasi Mobile
Warungkomputer.com-Membuat aplikasi mobile memang sedang menjadi fokus utama suatu perusahaan untuk melebarkan sayap bisnisnya di masa kini. Semenjak kehadiran sistem operasi Android dan iOS, pengembangan aplikasi mobile pun semakin gencar dikembangkan ketimbang pengembangan aplikasi mobile berbasis J2ME dan PalmOS.
Selain karena harga handset yang murah plus fitur – fitur yang canggih. SDK dan Alat untuk mengembangkan aplikasi di kedua sistem operasi ini pun cukup mudah untuk dipelajari baik oleh mahasiswa maupun siswa menengah. inilah Cara Meraup Untung Dengan Membuat Aplikasi Mobile
Dengan kehadiran application store seperti App Store dan Google Play pun membuat nisia aplikasi mobile semakin penting dalam ekosistem bisnis karena dapat menopang suatu bisnis melalui aplikasi mobile yang dikembangkanya.
Cara Meraup Untung Dengan Membuat Aplikasi Mobile
1. Menjual Aplikasinya kepada Client
Yang ini paling sederhana, bersama tim marketing carilah perusahaan yang membutuhkan aplikasi mobile untuk mendukung bisnis proses internal mereka. Misal untuk memantau stok barang di gudang, atau untuk memantau pergerakan karyawan berbasis GPS. Atau juga untuk laporan harian dari suatu mesin atau dokumen yang dibuat.
Disini sistem profit yang didapat adalah sekali putus, dimana hak milik aplikasi biasanya menjadi milik perusahaan dan pengembang aplikasi tidak akan mendapatkan lagi bayaran setelah aplikasinya berpindah tangan ke perusahaan yang menjadi client.
2. Menjual Aplikasinya kepada User di Application Store
Misal kamu membuat sebuah aplikasi untuk mengenal flora dan fauna untuk anak – anak. Lalu kamu juga dapat menjualnya dengan harga murah meriah misalnya Rp. 10.000 saja di Google Play atau AppStore. Disini setiap pengguna handset yang akan menggunakan aplikasi kamu harus membayar uang sebesar Rp. 10.000 melalui kartu kredit atau potong pulsa.
Masalahnya agar aplikasi kamu terus digunakan dan mendapat review bagus haruslah kamu memberikan update secara berkala baik itu update fitur ataupun update aplikasi lainnya. Keuntungan yang didapat pun hanya akan besar diawal. Karena setelahnya pertumbuhan pengguna tergantung seberapa besar marketing yang dilakukan.
3. Menerapkan Biaya Langganan Aplikasi
Misal kamu membuat sebuah game tentang sniper, kamu dapat memberikan biaya langganan per bulan untuk menjadikannya akun premium agar terhindar dari iklan yang sering datang setiap selesai stage atau menghilangkan batas penggunaan main yang biasanya hanya 5 kali main dan setelahnya harus menunggu 30 menit untuk bermain full kembali.
Biaya langganan ini bervariatif, ada yang mulai dari Rp. 50.000 per bulan ada juga yang sampai Rp. 1.000.000. Selama penggunanya masih banyak keuntungan dari biaya bulanan pun sangat besar sekali dibandingkan dengan sekali jual. Hanya saja kamu harus mampu menjaga pengguna agar tetap puas dengan aplikasi yang kamu kembangkan.
4. Menerapkan In-App Purchase
Misal kamu membuat sebuah game petualangan atau strategi. Untuk membeli suatu item yang dapat membantu karakter yang dibina oleh si gamer, kamu dapat menyediakan item sakti namun harganya Rp. 299.999 saja. Maka gamertersebut apabila sudah addict dengan game yang kamu buat dapat kamu sulap menjadi ladang bisnis untuk menjual virtual item dengan sejumlah uang.
Tidak hanya itu, in-app purchase pun dapat dilakukan seperti untuk membeli suatu course atau untuk mengikuti suatu kuliah online.
5. Memasang Mesin Iklan
Bila tidak punya item yang dijual atau tidak menerapkan biaya langganan, maka kamu pun dapat memasang mesin iklan di dalam aplikasi yang kam kembangkan. Asalkan penggunanya banyak, maka uang yang dapat kamu terima dari pemilik mesin iklan pun data memiliki nilai yang fantastis.
Untuk membuat aplikasi kamu tersebar hingga ke penjuru dunia, haruslah mengeluarkan biaya marketing yang tidak sedikit plus harus banyak pengguna yang mau menulis review dan artikel tentang aplikasi kamu. Dan tentunya aplikasi haruslah Gratis!
6. Disponsori suatu perusahaan atau badan untuk kampanye produk
Aplikasi yang kamu kembangkan tetap miliki kamu, hanya saja suatu perusahaan dapat mengambil tempat berupa gambar atau karakter atau grafis lainnya di dalam aplikasi kamu dan nantinya kamu akan menerima sejumlah uang sampai kampanye yang dilakukan suatu perusahaan berakhir.
Contoh aplikasi ini biasa diterapkan di aplikasi berita yang akan memasang kampanye produk terbaru seperti mobil atau makanan ringan. Atau juga berupa layanan on demand seperti Gojek dan Grab dengan menjadi sponsor dari suatu acara.
7. Menjual Data Penggunaan Aplikasi Kita kepada Suatu Perusahaan
Mungkin cara yang ini agak jahat juga, dimana kamu dapat menjual berbagai informasi seperti pergerakan user dengan mengirimkan data GPS atau mengirimkan user activity log ke perusahaan yang membutuhkan data tersebut.
Contoh lain data yang bisa djual adalah biodata si pengguna namun tentunya harus anonimus dan tidak boleh menyertakan nama asli. Data transaksi pun dapat dijual untuk keperluan analisis pasar namun tidak boleh menyertakan nama dan identitas alamat.
Banyak sekali data yang dapat kamu jual ke suatu perusahaan dengan harga yang tidak sedikit juga.
Akhir kata:
Semoga artikel Cara Meraup Untung Dengan Membuat Aplikasi Mobile bisa membantu kalian untuk meraup untung dengan membuat aplikasi mobile
SUMBER:
Codepolitan.com